
Musik era klasik dimulai dari tahun 1750 hingga tahun 1820. Era musik klasik terletak diantara era baroque dan era romantik. Banyak sekali composer-composer terhebat yang pernah ada di dunia musik hidup di era klasik. Sebut saja Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Lalu masih ada Luigi Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp Emanuel Bach, Johann Ladislaus Dussek, dan Cristoph Willibald Gluck.
Pada masa transisi antara musik klasik dan romantic juga melahirkan banyak sekali composer kelas dunia. Nama-nama seperti Franz Schubert, Johann Nepomuk Hummel, Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. Bahkan Ludwig van Beethoven juga berkarir di era ini. Era musik klasik juga sering disebut sebagai era musik klasik Viennese atau wiener klassik dalam bahasa jerman. Hal tersebut terjadi karena banyak sekali composer yang berkarya di Vienna dan membentuk Viennese School. Para composer-composer yang bekerja di Vienna tersebut antara lain adalah Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dan Franz Schubert.
Karakteristik musik dari era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi, dan juga kontrolnya. Musik di era ini juga terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Bila dibandingkan dengan musik era baroque, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasnaya lebih pendek dari era baroque. Ukuran dari orchestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Lalu instrument harpsichord yang sudah tidak digunakan lagi dan digantikan oleh Piano. Pada era klasik ini, piano dimainkan dengan ditemani oleh Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama dalam era musik klasik.
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field yang hidup di era transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali composer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orchestra musik seteleh 80 tahun kematian dia. Jatuhnya era musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh composer ternama di masa itu.
Composer Classic
Joseph Haydn

Joseph Haydn adalah saudara laki-laki Michael Haydn, seorang komponis terkenal, dan Johann Evangelist Haydn, seorang penyanyi tenor.
Antonio Salieri

[sunting] Karya
Selama hidupnya di Vienna, Salieri memperoleh sambutan hangat sebagai komponis dan dirigen, khususnya pada opera, tapi juga musik keagamaan. Operanya yang berhasil dari 40 opera meliputi Europa riconosciuta (1778), Armida (1771), La scuola de' gelosi (1778), Der Rauchfangkehrer (1781), Les Danaïdes (1784), yang pertama kali ditampilkan sebagai karya Gluck, Tarare (1787), Axur, Re d'Ormus (1788), Palmira, regina di Persia (1795), dan Falstaff (1799). Ia menulis sedikit musik instrumental, tapi peralatannya yang terbatas termasuk dua piano concerto dan sebuah concerto untuk organ yan ditulis tahun 1773, sebuah concerto untuk flute, oboe dan orkestra (1774), dan sekumpulan 26 variasi pada La folia di Spagna (1815).
[sunting] Rujukan
* Rudolph Angermüller, Antonio Salieri 3 Vol. (München 1971-74)
* Rudolph Angermüller, Antonio Salieri. Fatti e Documenti (Legnago 1985)
* Volkmar Braunbehrens, Maligned Master - the Real Story of Antonio Salieri, terj. Eveline L. Kanes (New York 1992)
* A. Della Corte, Un italiano all'estero: Antonio Salieri (Torino 1936)
* V. Della Croce/F. Blanchetti, Il caso Salieri (Torino 1994)
* I. F. Edler v. Mosel, Über das Leben und die Werke des Anton Salieri (Vienna 1827)
* John A. Rice, Antonio Salieri and Viennese Opera (Chicago 1998), ISBN 0-226-71125-0 - ISBN 978-0-226-71125-6 (preview at Google Book Search)
* Alexander Wheelock Thayer, Salieri: Rival of Mozart (Kansas City 1989)
Wolfgang Amadeus Mozart

Ludwig van Beethoven

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.
Franz Schubert

Ketika ia berusia lima tahun, ayahnya sudah mengajarkannya berbagai hal tentang musik. Enam tahun kemudia ia masuk sekolah musik yang sangat terkenal di Wina. Sementara itu Franz sudah mulai menggubah karya musik. Lagunya yang pertama dihasilkan pada usia 17 tahun, berjudul Gretchen at the spinning whell. Untuk sementara ia menjadi guru sekolah, tetapi kemudian ia berhenti karena ia perlu banyak waktu untuk menulis karya musik. Untuk membiayai hidup sehar-hari ia memberikan les piano. Kadang-kadang ia menulis delapan lagu per hari. Bahkan ia tidur tanpa melepas kacamata nya supaya ia dapat langsung menulis jika ia terbangun di tengah malam dengan ide sebuah lagu. Sebelum berusia 20 tahun, ia telah menulis enam simponi. Secara keseluruhan ia telah menghasilkan sembilan simponi. Dua diantaranya sangat terkenal adalah Symphony No. 8 in B minor(simponi nomor 8 dalam nada B minor) yang dikenal dengan judul Unfinished Symphony dan Symphony No. 9 in C minor yang dikenal dengan judul Great Symphony karena begitu panjang. Karya-karya Schubert meliputi karya-karya musik dalam berbagai bentuk untuk orkes dengan ukuran yang berbeda-beda. Ia telah menulis 100 lagu. Diantaranya yang sampai sekarang diangap paling baik, yaitu Ave Maria, Who is Sylvia?, The Trout, dan Serenade. Franz Schubert meninggal pada usia 31 tahun, tetapi ia sudah menghasilkan hampir 1.000 karya musik.
Richard Wagner

Dia lahir di Leipzig, Jerman, pada 22 Mei 1813. Ayahnya, seorang pejabat kotamadya rendahan, meninggal 6 bulan setelah kelahirannya, dan pada Agustus 1814 ibunya menikahi aktor bernama Ludwig Geyer. Geyer, yang didesas-desuskan merupakan ayah Wagner yang sebenarnya, meninggal ketika Wagner berusia enam tahun, mengakibatkan Wagner hanya dibesarkan ibunya.
Hector Berlioz
Biografi
Ayah Berlioz adalah seorang dokter dan Hector dikirim ke Paris untuk belajar kedokteran pada usia delapan belas tahun. Berlioz merasa ngeri dengan pembedahan dan, walaupun tidak disetujui ayahnya, ia meninggalkan kedokteran dan belajar musik setahun berikutnya. Dia lalu mempelajari opera dan komposisi musik di konservatorium Paris.
Hector Berlioz meninggal di Paris pada tahun 1869 dan dimakamkan di sana bersama kedua istrinya, Harriet Smithson (wafat tahun 1854) dan Marie Recio (wafat tahun 1862).
Karya-karya
Selain Symphonie Fantastique, karya-karya lain Berlioz yang lazim disertakan sebagai repertoar orkestra sekarang termasuk La damnation de Faust (terjemahan harafiah: "Terkutuknya Faust") dan Roméo et Juliette ("Romeo dan Juliet"), yang keduanya merupakan gubahan skala besar untuk paduan suara dan orkestra.
Symphonie Fantastique mengisahkan "seorang seniman yang berbakat dengan imajinasi yang hidup" yang telah "meracuni dirinya sendiri dengan opium" dalam "lembah keputusasaan" karena "cinta yang tidak ada harapan".
Latar belakang musik
Berlioz menggemari sastra, dan kebanyakan karya terbaiknya diilhami dari karya sastra. Symphonie Fantastique diilhami dari novel autobiografis sastrawan Inggris, Thomas de Quincey, berjudul Confessions of an English Opium-Eater ("Pengakuan Seorang Inggris Pemakan Opium"). Untuk La damnation de Faust, Berlioz mengacu pada sandiwara gubahan Goethe, Faust. Untuk Roméo et Juliette, Berlioz mengacu pada, tentunya, kisah Romeo dan Juliet karya Shakespeare.
Selain pengaruh sastra, Berlioz juga mengagumi Beethoven, yang pada waktu itu tidak terkenal di Prancis. Selain Beethoven, Berlioz juga mengagumi Christoph Willibald Gluck, Etienne Mehul, Carl Maria von Weber, dan Gaspare Spontini.
-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-